MODUL 2:
SUKU KOMPONEN DAN ELEMEN MESIN PERTANIAN
Kompetensi Khusus:
Setelah mempelajari Modul 2, mahasiswa diharapkan
dapat menjelaskan suku komponen dan elemen mesin pertanian.
|
Pendahuluan
Kekuatan, keawetan, dan fungsi alsintan bergantung kepada
macam dan kualitas bahan yang digunakan dalam pembuatannya. Hal ini menjadi
penting karena cara pemindahan daya dari sumbernya ke tempat yang akan
digunakan merupakan persoalan terbesar dalam perancangan alsintan. Sebagai
contoh, persoalannya relatif sederhana bagi mesin yang stationer (tetap) atau
bila suatu traktor digunakan untuk pengoperasian perontok stationer atau
penggiling pakan. Tetapi persoalannya menjadi berlipat pada sebuah mesin
pemanen terpadu (combine) yang
bergerak sendiri, yang sumberdayanya adalah sebuah motor yang dipasang pada
mseinnya sendiri (Daywin, Sitompul, dan Hidayat 1999).
Bermacam-macam suku (komponen) mesin dirakit menjadi
satu dengan memakai berbagai baut dan mur. Oleh karena itu, perlu untuk
mempelajari unit-unit ini untuk memperoleh pengertian tentang penggunannya
dalam perancangan dan pembuatan peralatan usahatani. Di samping itu, diperlukan
sejumlah pengetahuan tentang mekanika gerak agar dapat diketahui dengan pasti
daya, kapasitas terpasang, dan prinsip kerja secara umum.
Mekanika
Mekanika
adalah ilmu yang mempelajari tentang gaya dan pengaruhnya, yang mencakup gaya
itu sendiri, usaha, daya, energi, dan pengaruhnya terhadap sebuah mesin
sederhana.
1. Gaya
Gaya
merupakan aksi benda terhadap benda lain yang cenderung untuk menghasilkan atau
menghilangkan gerakan benda lain yang dipengaruhi. Gaya berbeda dalam ukuran
dan penggunaannya. Secara umum, gaya selalu dikaitkan dengan kerja otot, namun
ia juga sering dikaitkan dengan lingkup dan aksi gaya, aliran arus listrik,
pembekuan cairan, dan penyulutan bahan peledak yang dapat pula menghasilkan
gaya itu sendiri. Agar yang berbeda-beda dapat dibandingkan, semua harus
dinyatakan dalam satuan yang salah satu paling umum adalah ‘bobot pon’ (pound
weight).
2. Usaha
Usaha
dinyatakan sebagai satuan hasil kali gaya dengan jarak perpindahan benda dan
dapat dinyatakan dalam berbagai kombinasi satuan bobot (gaya) dengan jarak,
seperti pon inci atau pon kaki. Satu pon kaki usaha telah dilakukan jika suatu
benda dipindahkan sejauh satu kaki dengan gaya sebesar satu pon. Persamaannya
sebagai berikut:
Usaha
= gaya
x jarak atau
W = F
x D (W = work = usaha; F = force = gaya; D = distance =jarak).
Misalnya:
satu karung beras seberat 50 pon diangkat setinggi 5 kaki, maka jumlah kerja
yang diperlukan adalah:
Usaha (W) = F x D = 50 pon x 4 kaki =
200 pon kaki.
Bilamana
suatu gaya bergerak dalam lingkungan yang menghasilkan gerakan berputar (pilin/twist)
disebut gaya putar atau torque. Misalnya,
sebuah sabuk yang memutar katrol yang meneruskan daya melalui sumbu, memberikan
kepada sumbu itu suatu tenaga putaran atau suatu “torque”. Gaya tarik sumbu (dalam pon) dikalikan dengan jari-jari
katrol akan sama besarnya dengan besarnya “torque”,
yang dinyatakan sebagai pon kaki (ft.lb) atau gram sentimeter (g.cm).
Momen
suatu gaya pada suatu titik merupakan hasil kali gaya dgn jarak tegak lurus
yang ditentukan ke arah gaya. Jadi, momen merupakan ukuran kecenderungan gaya
untuk menghasilkan putaran pada titik tertentu (pusat momen).
3. Daya
Daya
adalah laju pelaksanaan usaha. Untuk menentukan daya yang digunakan atau
diteruskan oleh suatu mesin, perlu terlebih dahulu diukur gaya dan jarak yang
ditempuh oleh gaya beserta lama waktu yang diperlukan gaya untuk bekerja
sepanjang jarak itu. Satuan daya yang lazim digunakan di AS adalah pon
kaki/detik, pon kaki/menit = 1 daya kuda (horse power/paarden kracht),
pon kaki/detik, laju satu kaki per detik perlu gaya 1 pon atau daya kuda (horse
power/paarden kracht).
Bila
suatu benda digerakkan dengan laju satu kaki per detik dengan memerlukan gaya
sebesar 1 pon, maka laju pelaksanaan usaha adalah 1 pon kaki/detik. Bila benda
itu berpindah sejauh 1 kaki/menit, maka laju pelaksanaan usaha adalah pon
kaki/menit. Bilamana benda berpindah sedemikian rupa sehingga dilaksanakan
usaha sebesar 33.000 pon kaki/menit, maka daya yang diperlukan adalah sebesar 1
daya kuda (horse power/paarden kracht). Satuan daya itu
didasarkan atas laju kerja kuda berbobot 1500 lb. Bila kuda tersebut menarik
beban 150 pon, atau 10 % berat badan, sejauh 220 kaki (67,1 m)/menit atau 2,5
mil/jam = 4,0 km/jam), kuda tersebut akan melakukan usaha sebesar 33.000
pon-kaki/menit atau sama dengan = 150
pon x 220 kaki/menit = satu daya kuda. Catatan: 1 HP/horse power = 1 PK/paarden kracht »
764 W (watts = laju pemanfaatan energi) »
182,51 kal/detik » 0,000052 WD2 (1
kal/detik » 4,186 watts; W = kecepatan,
mile; D = luas, inch).
4. Energi
Energi
didefinisikan sebagai kemampuan melakukan usaha. Bila suatu benda berbobot 1
pon (454 g) diangkat setinggi 1 kaki (30,48 cm) dikatakan bahwa benda tersebut
Mempunyai energi potensial sebanyak 1 pon kaki (0,3048 m x 0,454 kg = 0,138 m.kg)
lebih besar dibandingkan dengan pada posisi aslinya. Energi yang dimiliki suatu
benda, misalnya traktor, akibat adanya gerakan disebut energi kinetik. Inersia
adalah sifat suatu benda yang menyebabkan benda tersebut menunjukkan kecenderungan
untuk terus dalam kedudukannya semula yang diam atau bergerak, kecuali bila
padanya dikenakan suatu gaya, misalnya rem.
Mesin
Sederhana
Mesin
adalah peralatan yang memberikan keuntungan mekanik yang memudahkan dilakukan
suatu usaha. Istilah ini biasanya dihubungan dengan alat seperti pengikat
gandum, mesin perontok, mesin pemotong rumput, dan sebagainya. Mesin sebenarnya
tersusun atas sejumlah mesin-mesin yang sederhana. Ada 6 (enam) mesin
sederhana, yaitu: tuas, roda dan gandar, katrol, bidang miring, sekrup, dan
pasak.
Setiap
mesin sederhana mempunyai kemampuan untuk memindahkan usaha yang dilaksanakan
olehnya ke benda lainnya. Keuntungan mekanik sebuah benda adalah perbandingan
(nisbah) antara gaya yang diberikan mesin dan gaya yang diterimanya. Gaya yang
menggerak mesin disebut gaya pakai. Efisiensi sebuah mesin adalah nisbah usaha
yang dilakukan mesin dengan usaha yang terpakai oleh mesin. Bila efisiensi
dapat mencapa 100 %, berarti terjadi gerak yang abadi. Mengingat selalu adanya
kehilangan akibat terjadinya gesekan, maka efisiensi suatu mesin selalu di
bawah 100 %.
1. Tuas
Tuas
adalah suatu batang yang tegar, lurus atau melengkung, yang berputar mengelilingi
titik tetap (titik tumpu, fulcrum). Tuas tersebut mempunyai gaya penggerak
dan penahan yang didefinisikan tepat sesuai dengan namanya. Lengan tuas yang
berupa batang lurus merupakan bagian-bagian atau ujung pada kedua sisi titik
tumpu bila gaya bekerja tegak lurus pada batang.
Keuntungan
mekanik tuas adalah perbandingan panjang lengan tuas gaya penggerak dengan
panjang lengan gaya penahan atau bobot x lengan bobot = gaya penggerak x lengan
gaya.
Tuas
dibedakan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu: 1) golongan pertama: gaya penggerak
terdapat pada salah satu ujung dan gaya penahan atau gaya yang ditimbulkan
obyek yang harus dipindahkan terletak pada ujung yang lain; 2) golongan kedua:
mempunyai gaya penggerak, titik tumpu terletak pada ujung yang lain, sedangkan
gaya penahan terletak di antaranya; dan 3) golongan ketiga: mempunyai gaya
penahan pada ujung dan titik tumpu pada ujung yang lain, sedangkan gaya
penggeraknya terletak di antaranya.
2. Roda dan gandar
Roda
dan gandar merupakan modifikasi tuas dan bekerja dengan prinsip yang sama,
tetapi dengan gaya yang bekerja dengan tetap. Titik pusat gandar dapat
disamakan dengan titik tumpu, jari-jari gandar sesuai dengan lengan pendek, dan
jari-jari roda sesuai dengan lengan panjang.
Keuntungan
mekanik dinyatakan sebagai:
F x R = W x r
dimana:
F =
gaya
W =
bobot
R =
jari-jari roda
r = jari-jari
gandar.
3. Katrol
Katrol
terdiri atas roda beralur yang berputar dengan bebas pada rangka (blok)
sehingga katrol merupakan tuas golongan pertama atau kedua. Ada beberapa
penggunaan katrol yang berbeda-beda, tergantung pada cara merangkai katrol itu.
Katrol tunggal yang tetap tidak memberikan keuntungan mekanik selain untuk
mengubah arah gerakan. Bila sebuah katrol atau lebih yang tetap dan satu katrol
atau lebih yang bergerak digabungkan pemakaiannya, maka akan terbentuk kerekan.
Keuntungan
mekanik:
W x h = F x 3h
dimana:
W = bobot
h =
jarak pindah beban
F =
gaya terpakai
3 = jumlah
tali penopang beban.
4. Bidang Miring
Bidang
miring adalah bidang rata yang miring dengan sudut berapa saja yang terletak di
antara bidang datar dan vertikal. Hukum atau gaya yang mengatur mekanika bidang
miring adalah bahwa gaya yang digunakan meningkat sekian kali yang sebanding dengan
selisih antara panjang bidang miring dengan ketinggian tertentu.
Keuntungan
mekanik:
F x AC = W x CE
dimana:
F =
gaya yang diberikan
AC =
panjang sisi miring
W =
bobot
CE = tinggi
sisi tegak.
5. Sekrup
Sekrup
adalah penerapan atau modifikasi bidang miring yang digabungkan dengan tuas. Ulir
yang melilit batang slinder mempunyai hubungan yang sama dengan memikul beban
sebagai bidang miring seperti hubungan antara tangga yang melingkar dengan
tangga yang lurus. Bila sekrup diputar dengan bantuan tuas atau roda gigi, ulir
yang miring akan menyebabkan beban bergeser perlahan-lehan ke arah sumbu
tegaknya. Jarak vertikal antarulir disebut jarak ulir (pitch) sekrup.
Keuntungan
mekanik dihitung berdasark keadaan bahwa gaya yang digunakan bergerak sepanjang
lintasan yang jaraknya sama dengan keliling lingkaran dengan jari-jari sama
dengan panjang batang sekrup pengangkat (dongkrak) atau jari-jari roda gigi
penggerak, sedangkan beban dipindahkan melintasi jarak yang sama dengan jarak
alur sekrup.
6. Pasak
Pasak
merupakan modifikasi bidang miring. Sesungguhnya pasak terdiri atas dua bidang
miring yang ditempatkan pada dasar. Gaya yang mendorong pasak masuk ke dalam
benda, seperti misalnya kayu gelondongan, menyebabkan timbulnya gaya yang
bekerja dengan arah tegak lurus pada masing-masing bidang miring pasak.
Transmisi
Daya
Cara pemindahan daya dalam hubungannya dengan peralatan
usahatani adalah: 1) pemindahan langsung; 2) roda transmisi dan sabuk; 3) gigi
jentera dan rantai; 4) roda gigi; 5) setang penggerak dan sambungan universal;
6) sistem hidraulik; dan 7) setang penggerak lentur (Daywin, Sitompul, dan
Hidayat 1999).
Pemindahan langsung atau sambungan langsung terjadi bilamana
sebuah mesin digerakkan langsung oleh setang penggerak motor atau motor bakar. Gilingan
pakan dan air sentrifugal seringkali digerakkan dengan cara ini. Biasanya pada
cara ini, antara sumberdaya dan mesin terdapat kopling atau sambungan yang
lentur.
Sabuk dari bahan lentur yang merupakan ban yang bergerak
melalui dua roda transmisi atau lebih merupakan cara sederhana dalam pemindahan
daya pada peralatan usahatani. Sabuk atau ban penggerak dapat dipakai melalui
beberapa roda transmisi pada sumbu-sumbu sejajar dengan pola yang sederhana
atau rumit. Roda transmisi atau sabuk dapat berbentuk pipih atau V.
Sabuk pipih umumnya tersusun dari bahan kulit, karet
alam atau buatan, atau kanvas. Pemakaian utama sabuk pipih pada peralatan
lapangan adalah pada peluncur elevator yang memudahkan bahan hasil panen dari
mesin pemanen ke ‘trailer’ (kereta gandeng). Sabuk penggerak untuk keperluan
ini biasanya dibuat dari karet atau kanvas. Sabuk dari kulit harganya mahal dan
harus dijaga agar tetap kering, dan jarang dipakai pada peralatan usahatani.
Kecepatan baku sabuk untuk traktor pertanian hendaknya sekitar 100 kaki/menit
dan 3100 kaki/menit. Untuk menyambung kedua ujung sabuk yang pipih pada umumnya
digunakan penyambung yang dibuat dari logam.
Sabuk bentuk V atau trapezium dibuat serong supaya cocok
dengan alur roda transmisi yang berbentuk V. Kontak gesekan terjadi antara sisi
sabuk V dengan dinding alur menyebabkan berkurangnya kemungkinan selipnya sabuk
penggerak dengan tegangan yang lebih kecil daripada sabuk yang pipih.
Suatu mesin dapat terdiri dari beberapa bagian yang
dipakai untuk penyaluran daya. Penyaluran daya terutama dilakukan dengan as (shaft), puli dan sabuk (pulley and belt), sproket dan rantai (sprocket and chain), roda gigi (gear), coupling, dan clutch.
Puli adalah roda yang dipakai untuk menyalurkan daya
yang menggunakan sabuk. Bila dua buah puli dihubungkan oleh sabuk, maka
kecepatan perputarannya berbanding terbalik dengan garis tengah puli (dengan
mengabaikan slip).
vA = vB
rA ωA = rB ωB
2Ï€ nA 2Ï€ nB
rA = rA
60 60
rA nA = rB nB
DA nA = DB nB
Apabila dua buah puli dihubungkan oleh sebuah poros yang
sama, maka hubungannya dapat dijelaskan sebagai berikut:
ωA = ωB
nA = nB
dimana:
v : kecepatan linier (m/s)
ω : kecepatan sudut puli (rad/s)
n : kecepatan
putar puli (rpm = revolution per minute)
r : jari-jari
puli (m)
D : diameter puli (m).
Sabuk dapat dibuat dari karet, kanvas,
tenunan kapas atau kulit. Sewaktu menyalurkan daya sabuk lebih tegang pada satu
sisi dari sisi yang lain. Daya yang
disalurkan dari sabuk karet diperkirakan dengan rumus:
HP = (p x w x v) / 2400
dimana:
v
: kecepatan sabuk (feet per menit)
w
: lebar sabuk (inci)
p : banyaknya lapisan (plies).
Cakera dan rantai. Rantai kait dan rantai gulung
merupakan dua tipe rantai yang lazim digunakan untuk pemindahan daya pada
peralatan usahatani. Cakera dirancang agar cocok dengan masing-masing tipe
rantai.
Rantai kait dibuat dari besi tempa atau baja tekan,
dipakai dimana tuntutan daya yang diperlukan kceil dan kecepatannya relatif
rendah, seperti misalnya pada msein tanam. Rantai kait yang dibuat dari baja
paling banyak digunakan. Dalam penggunaan rantai kait pada mata rantai
hendaknya berjalan dengan bibir kait yang terbuka menjauhi cakera dan menghadap
ke arah gerakan rantai.
Rantai gulung dibuat dari baja khusus bermutu tinggi,
dipakai secara luas pada mesin-mesin usahatani. Rantai tersusun atas mata
rantai gulung dan mata penyambung yang tersusun bergantian. Mata gulung
berputar bebas bantalan yang ditekan ke keling pelat mata gulung. Pena dan mata
pen tersusun di dalam bantalan dan berputar berputar bebas di dalamnya. Rakitan
rantai gulung tersedia dalam dua macam, yaitu dengan pen pasak dan pen keling.
Bila sebuah mesin mempunyai susunan yang kompak dan
letak poros saling berdekatan, untuk pemindahan daya dapat digunakan roda gigi.
Pada penggunaan roda gigi sering terdapat kombinasi antara roda gigi lurus dan
roda gigi kerucut dengan tipe lainnya. Jika daya dipindahkan sejajar dengan
sumbu, digunakan roda gigi lurus atau roda gigi helikal (mengikuti spiral).
Tetapi bilamana kedua poros membentuk sudut 90 derajat, harus digunakan roda
gigi kerucut atau roda gigi cacing.
Roda gigi lurus mempunyai poros yang letaknya sejajar.
Roda gigi kerucur mempunyai poros yang satu sama lain membentuk sudut tegak
lurus atau hamper demikian. Bila dalam pemindahan daya harus dilalui suatu
sudut atau belokan, harus menggunakan roda gigi kerucut. Roda gigi cacing
terdiri atas sebuah poros yang disebut poros cacing yang berulir menyerupai
baut yang mempunyai alur melingkar menyerupai spiral. Roda gigi miring dapat
berbentuk sebagai roda gigi lurus atau roda gigi kerucut tetapi giginya tidak
lurus. Gigi pada roda gigi miring berbentuk melengkung, sehingga giginya saling
bertautan atau bersentuhan lebih lama dibandingkan dengan roda gigi yang
bergigi lurus. Pinyon adalah roda gigi yang lebih kecil dari dua roda gigi yang
saling bertautan. Pinyon dapat berupa roda gigi lurus, roda gigi kerucut atau
roda gigi miring.
Roda gigi memungkinkan dua as bekerja dekat satu sama
lain. Penyaluran tenaga dengan cara ini sangat efisien. Dengan pelumasan yang
baik, kehilangan daya hanya berkisar sekitar 1%. Perbandingan kecepatan dari
dua roda gigi sebanding dengan jumlah gerigi. Jadi dua buah roda gigi yang
masing-masing terdiri dari 32 dan 16 gigi bila dihubungkan mempunyai
perbandingan kecepatan 1 : 2.
ωA
kA
=
ωB
kB
dimana:
kA : jumlah gigi A
kB : jumlah gigi B
Sabuk dan Puli
Sabuk banyak digunakan dalam mesin-mesin pertanian
karena rasio kecepatan yang tepat tidak pernah dipertahankan. Jika desain ini
memadai, selip yang terjadi tidak lebih dari 1-20 % dan efisiensi penyaluran
daya (dengan mengabaikan kehilangan daya pada bantalan shaft) berkisar 97-99 % (Daywin, Sitompul, dan Hidayat 1999).
Keuntungan penggunaan sabuk antara lain: dapat meredam beban mendadak, tidak
memerluka pelumasan, tidak berisik, dan dapat dioperasikan pada kecepatan
linier ³ 5000 fpm (feet per menit). Namun, sabuk tidak cocok untuk beban yang berat dengan kecepatan rendah.
Beberapa faktor
penting pada sistem sabuk yang perlu diperhatikan adalah adanya sejumlah tegangan yang bersumber dari: 1) tarikan efektif untuk beban daya
(beda antara sisi longgar-kencang); 2) tegangan yang dibutuhkan untuk
mempertahankan agar sabuk tetap kencang, yang dinyatakan oleh toleransi rasio
maksimum yang diizinkan antara sisi longgar dan sisi kencang; 3) tegangan akibat
gaya sentrifugal; dan 4) tegangan akibat melengkungnya sabuk di sekitar pulli.
Besar daya yang disalurkan oleh suatu sabuk adalah:
S (T1-T2)
Daya (HP) =
33000
dimana :
T1 : tegangan sisi kencang dalam
lbs (tanpa tegangan karena gaya sentrifugal)
T2 : tegangan sisi longgar dalam
lbs (tanpa tegangan karena gaya sentrifugal)
S : kecepatan sabuk dalam
f.p.m.
Tarikan efektif sabuk yang
diizinkan berkaitan dengan ketiga terakhir sumber tegangan tersebut. Hubungan
antara tegangan yang dikirimkan dan kekuatan sabuk sesungguhnya ditentukan
terutama oleh tipe beban (rata, bergejolak, kejutan besar, dan sebagainya), dan
umur sabuk yang diinginkan, dalam pengertian siklus tegangan.
Rasio tegangan (tension ratio). Maksimum rasio tegangan
yang diizinkan (sisi kencang dan sisi longgar) adalah:
e
k q
R = T1
T2
dimana :
R : rasio
tegangan;
S : kecepatan
sabuk dalam fpm;
e : bilangan
pokok log Napir = 2,7183;
q : busur
kontak dalam radian;
k : koefisien
gesekan sabuk datar (sabuk V, k cakup efek bidang miring sabuk dan reaksi gaya
kompleks).
Semakin besar selip
(1,5-2%), semakin tinggi koefisien gesekan, tetapi selip tidak boleh lebih dari
1,5-2 %. Untuk sabuk karet pada pulli baja atau besi tuang, harga k berkisar
antara 0,25-0,30 sehingga Rp (rasio
tegangan untuk kontak busur) = 2,2-2,6. Dalam mendesain penyaluran daya dengan
sabuk V, rasio tegangan, Rp = 5
adalah yang biasa digunakan (k = 0,51). Walaupun rasio tegangan yang lebih
besar mungkin memuaskan untuk dilihat dari segi selip pada sisi longgar,
penyaluran daya mungkin tidak stabil karena rendahnya tegangan pada sisi
longgar, jika R lebih besar dari 8. Jika rasio tegangan lebih kecil dari harga
maksimum yang diizinkan, kapasitas sabuk untuk tegangan (stress) yang diizinkan akan menurun.
Faktor koreksi busur. Biasanya
pabrik menetapkan kemampuan sabuk dalam menyalurkan daya yang didasarkan pada
kontak busur 180o, dengan factor koreksi pengurangan beban kontak
busur yang lebih kecil. Ini merupakan kompensasi untuk pengurangan harga T1/T2
yang diizinkan, dan akibat pengurangan tarikan efektif untuk harga T1
tertentu.
Faktor koreksi busur
ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:
(e k q-1) e k p
C =
(e k p-1) e k q
Tegangan sentrifugal. Tegangan
sentrifugal adalah tegangan yang diakibatkan oleh gaya sentrifugal yang dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Tc = 8,63
* 10-6 w2
dimana :
Tc : tegangan sentrifugal
W : berat sabuk dalam pounds per foot panjang sabuk.
Tegangan sentrifugal
merupakan faktor pembatas kecepatan maksimum operasi suatu sabuk, tetapi pada kecepatan
rendah, tegangan ini dapat diabaikan. Untuk kebanyakan mesin-mesin pertanian, umumnya
kecepatan sabuk di bawah 2000 fpm, sehingga tegangan ini bukan merupakan pembatas.
Sabuk datar. Biasanya penggunaan
sabuk datar paling menguntungkan, lebih-lebih untuk tenaga yang besar dan jarak
yang jauh. Dengan menggunakan idler
sebagai kopling, sabuk dilonggarkan dari pulli. Bahan sabuk datar biasanya
terbuat dari kulit sehingga lebih tahan terhadap cuaca. Dengan selip sektor 1
%, formula untuk menghitung fungsi sabuk datar sebagai berikut:
W P S
Daya (HP) =
2400
dimana :
W : lebar sabuk dalam inci
P : jumlah lapisan dari
sabuk.
Formula di atas harus
dikoreksi jika kontak busur < 180O
dan harus dikurangi jika diameter pulli kecil (< 8 dan 1 inci untuk sabuk masing-masing 3 dan 4 lapisan).
Sabuk V. Karena aksi
bidang miring antara sabuk dan sheaves,
maka sabuk V dapat dioperasikan dengan kontak busur yang kecil dan rasio
kecepatan as yang besar. Sabuk V dapat dioperasikan secara tunggal atau banyak.
Dalam keadaa tertentu, dapat digunakan pulli
datar dengan diameter besar dan pully
sheaved dengan diameter kecil, yang dikenal dengan ‘V-flat drive’. Dalam
hal ini, busur kontak untuk sheaves
130o dan untuk pulli datar 230o.
Standar Sabuk V dari ASAE.
Spesifikasi dimensi sabuk V untuk mesin-mesin pertanian telah distandarkan oleh
ASAE. Sabuk V untuk pertanian dibedakan dari sabuk V untuk industry dengan
adanya huruf H di depan (ukuran HA-HE). Sabuk V ganda untuk pertanian digunakan
jika daya harus disalurkan pada “grooved sheaved” baik dari sisi dalam maupun
dari sisi luar (serpentine drives) dan
ditandai dengan ukuran HAA, HBB, HCC, dan HDD. Prosedur standard dalam mengukur
panjangnya sabuk juga terdapat dalam buku standar ASAE. Begitu juga dengan
metode untuk menentukan panjangnya sabuk, toleransi dalam instalasi sabuk, dan
lain-lain.
Kapasitas sabuk V pertanian.
Pabrik memperkirakan ketahanan sabuk V untuk industri, harus dapat dipakai
untuk beberapa tahun. Berbeda dengan sabuk V untuk industri, yang mungkin hanya
dipakai beberapa jam selama setahun, maka sabuk V untuk pertanian harus lebih
mampu menyalurkan daya yang lebih besar dibandingkan untuk industri.
Sebuah sistem untuk mendesain
sabuk V mesin-mesin pertanian berdasarkan tegangan puncak dan umur kelelahan (fatigue life), dalam pengertian siklus
tegangan telah diciptakan oleh Gates Rubber Company. Dalam metode ini, pemlihan
sabuk dan sheaves atau pulli datar,
didasarkan pada geometeri dan kebutuhan penyaluran daya yang nyata dengan
mempertimbangkan semua daya yang telah dibicarakan sebelumnya.
Faktor-faktor yang
dipertimbangkan sebagai berikut: 1) jumlah pulli (grooved/ flat); 2) efek setiap diameter pada tegangan (stress); 3) kecepatan sabuk; 4) panjang
sabuk; 5) beban yang harus disalurkan setiap pulli dari urutan pulli berbeban
dalam sistem; 6) kontak busur setiap pulli berbeban; dan 7) lokasi dari idlers.
Perubahan rasio kecepatan
putar. Dalam penyaluran daya putar, untuk ubah rasio kecepatan antara dua as digunakan
sabuk V (lebih sederhana) dan sistem hidrolik. Disbanding dengan system
hidrolik, sistem sabuk V lebih sderhana, tetapi perubahan rasio kecepatan yang
diperoleh terbatas. Perubahan kecepatan ini dilakukan dengan sedikit penyetelan
atau kontrol, sementara seluruh sistem tetap berjalan dengan menyalurkan beban.
Gigi dan rantai. Gigi dan rantai menyalurkan daya
dengan rasio kecepatan konstan, dimana gigi cacah untuk jarak ousat yang dekat,
dapat menyalurkan tenaga secara menyilang sedang rantai sesuai untuk as yang
sejajar dengan jarak pusat sedang. Biasanya gigi-gigi ditempatkan pada ruang
tertutup dan diberi pelumas, sedang rantai-rantai biasanya dioperasikan secara
terbuka dan jarang diberi pelumas
Rantai dispesifikasikan
dengan pitch, yaitu panjang efektif
dari satu link. Standar pitch roller chain, double pitch roller chain, dan detoch
able-link chain adalah yang umum digunakan pada mesin-mesin pertanian. Gigi
untuk pasangan rantai disebut spracket,
yang mempunyai jumlah bervariasi antara 6-18 gigi, sekitar 5 %. Tidak
dianjurkan menggunakan < 17
buah untuk kecepatan tinggi.
Shaft dan universal
joint. Shaft sering mengalami
gaya punter, tekuk tekanan, dan tegangan aksial. Proses dari desain yang rinci akan dilengkapi dengan pertimbangan-pertimbangan
tentang akibat dari gaya-gaya di atas, fungsi dari alat yang dibuat, bahan as,
dan lain-lain. Akan tetapi, perkiraan tenaga yang didapat dihasilkan oleh suatu
as massif yang dapat diperoleh dari persamaan berikut:
D3 N
Daya (HP) =
K
dimana :
D : diameter
N : kecepatan as dalam rpm
K : konstanta, besarnya
tergantung sifat beban, bahan as, dan sebagainya.
Universal joint yang paling umum
digunakan untuk mesin pertanian adalah hooke
joint. Bearing dan trunions dapat lebih kecil jika menggunakan
roller bearing daripada plain bearing. Roller bearing joint mempunya sudut < 15o dengan efisiensi 99 %, bergerak dingin, jarang memakai
pelumas, dibanding plain bearing. Plain
bearing mempunyai efisiensi sekitar 60 %. Roller bearing joint disukai untuk aplikasi gigi kemudi karena
gerakan mundur tiba-tiba kecil.
Suku Komponen
Mesin
1. Kam
(Cam)
Kam/bubungan
(cam) merupakan alat untuk menghasilkan gerakan terputus-putus atau gerakan
khusus ke suku mesin disebut pengikut. Bila sebuah benda dalam sebagian waktu
bergerak dan berhenti di antara gerakan-gerakannya, gerakan itu disebut disebut
gerakan terputus-putus. Kam dapat dipertelakan sebagai cakram yang salah satu
sisinya berupa cuping (semacam telinga). Bagian yang menonjol disebut hidung
cuping. Apa saja yang bersandar pada kam akan digeser hanya bilamana hidung
cuping menyentuhnya, bila tidak maka benda tadi akan tetap diam.
2. Bantalan
Bantalan
dalam peralatan usahatani diperlukan untuk menahan berbagai suku pemindah daya
tetap di tempatnya. Bantalan yang tepat untuk digunakan ditentukan oleh
besarnya keausan, kecepatan putar poros, beban yang harus didukung, dan
besarnya daya dorong akhir. Bantalan dibedakan atas dua macam, yaitu bantalan
luncur dan bantalan gulung.
Bantalan
luncur memiliki poros yang berputar/ditumpu dan bersentuhan secara langsung
oleh permukaan bantalan yang tetap. Oleh karena itu, gesekan yang terjadi
tinggi dan bantalan ini perlu pelumasan. Logam bantalan dapat dibuat dari besi
tuang, babit, perunggu, atau bahan lain.
Bantalan
gulung mempunyai bola atau peluru yang terletak antara poros dan penumpu
bantalan, dengan demikian akan memgurangi gesekan. Oleh karena itu, bantalan
ini disebut juga bantalan anti-gesekan. Pelumasan bantalan bola atau batalan
gulung berguna untuk memelihara permukaan halus dari bahaya korosi, bekerja
sebagai bahan pendingin, dan untuk melindungi permukaan gosokan peluru-peluru
itu sendiri.
3. Baut
Baut
sangat bervariasi dalam penggunaan untuk konstruksi mesin usahatani, dan secara
umum diklasifikasi sebagai berikut: baut mesin, kereta, tungku, dan bajak. Kebanyakan
baut dispesifikasikan untuk jangka panjang, diameter, dan tipe macam ulir,
yaitu halus (N.F. = national fine)
atau kasar (N.T. = national coarse).
Baut
mesin digunakan untuk menahan dua potong logam menjadi satu. Baut ini mempunyai
kepala bentuk persegi empat atau segi enam (heksagonal) dengan batang baut yang
terpasang pada kepalanya tanpa ada perubahan diameter.
Baut
kereta mempunyai kepala dengan permukaan bundar atau jorong (oval) dengan bahu
persegi empat panjang sepanjang sekitar 0,5 inci.
Baut
bajak dapat mempunyai berbagai macam kepala tetapi praktis semua baut bajak
mempunyai satu hingga empat bahu yang pas masuk ke dalam alur yang memang
dipersiapkan sebagai tempat duduknya dalam bahan apapun yang digunakan. Sisi
bawah kepala baut selalu terbenam sehingga kepala baut dapat masuk cukup dalam
sampai pas rata dengan permukaan. Baut demikian dipakai untuk memasang mata
bajak.
Baut
tungku agak pendek dan biasanya berdiameter kurang dari 0,25 inci (0,6 cm).
ulir baut ini sampai dekat kepala baut yang berbentuk rata atau bundar. Hamper
semua baut tungku pada kepalanya mempunyai alur, sehingga obeng dapat digunakan
untuk menahan putaran baut. Tipe baut ini digunakan untuk menggandeng logam
tipis menjadi satu.
4. Mur
Tipe
mur yang paling umum digunakan pada mesin usahatani. Bentuk persegi empat
digunakan pada mesin-mesin yang lebih murah, sedangkan yang berbentuk segi enam
untuk mesin-mesin yang berkelas tinggi. Mur dengan peninggian seperti menara
dipakai bilamana getaran mungkin dapat menyebabkan kendornya mur. Mur bersayap
digunakan bilamana suatu bagian perlu sering dilepas. Mur kunci dibuat
sedemikian rupa sehingga secara otomatis mengunci sendiri di tempat.
5. Sekrup
Sekrup
dapat diklasifikasikan sebagai sekrup pengencang, sekrup tutup, sekrup paku,
dan sekrup kayu. Sekrup pengencang mungkin mempunyai beberapa ujung. Sekrup ini
disebut demikian karena sekrup itu memanjang sampai bagian lehernya, yang
memungkinkan ujungnya bersentuhan dengan poros sehingga poros dan leher terikat
dengan erat menjadi satu dan berputar sebagai satu unit. Sekrup ini juga dipakai
denga cara yang sama untuk berbagai suku tidak bergeser dari tempatnya.
Sekrup
penutup dapat mempunyai kepala berbentuk segi empat, segi enam, rata, atau
seperti kancing. Sekrup demikian sangat mirip baut mesin, selain tidak adanya
mur pada ujungnya yang berulir; sebagai gantinya ujungnya dapat menembus apa
saja atau masuk ke dalam lubang berulir yang juga berfungsi sebagai mur,
seperti misalnya pada kepala silinder mesin mobil atau traktor.
Sekrup
paku mempunyai kepala seperti baut mesin, sedang ujung yang lain bersifat
runcing. Ulir sekrup ini kasar dan menyerupai sekrup kayu biasa. Sekrup ini
digunakan untuk memasang mesin di lantai atau pada balok. Bila telah dimulai,
ulir yang kasar akan menarik sekrup masuk ke dalam kayu, ketika sekrup diputar
dengan kunci.
Sekrup
kayu berbeda dengan sekrup paku, berukruan lebih kecil dan pada kepalanya
terdapat alur (celah) sehingga dapat digunakan sebuah obeng untuk memaksa
sekrup masuk ke dalam kayu.
6. Cincin
Cincin
dapat dipasang pada ujung atau di bawah kepala baut atau di bawah mur. Variasi
cincin: cincin dari besi lunak yang dapat ditempa, besi tuang, besi tempa, dan
cincin kunci pegas. Antara cincin besi lunak yang dapat ditempa dan cincin besi
tuang hanya terdapat perbedaan sedikit, keduanya agak tebal, seringkali 0,5
inci (1,25 cm) dan dipakai di tempat di mana terjadi keausan yang cukup besar.
Cincin
besi tempa berbentuk cakram bulat dengan lubang di tengah untuk memungkinkan
cincin dipasang di bawah mur. Tipe cincin kunci pegas konvensional dibuat dari
baja pegas dengan salah satu sisi dibelah dari tepi ke tengah lubang. Ujung
bagian yang terbelah ditempatkan sedemikian rupa sehingga cincin memungkinkan
mur dapat diputar dengan mudah, tetapi akan memakan setiap usaha untuk melepas
mur.
Cincin
pengunci lainnya mencakup tipe-tipe cincin bergigi luar dan cincin bergigi
dalam. Saat ini, telah tersedia cairan bahan plastik yang digunakan sebagai
cincin pengunci cair pada mur dan baut.
7. Pengunci
Ada
beberapa cara yang diterapkan pada mesin usahatani untuk menjamin atau
memastikan bahwa roda gigi dan roda transmisi terpasang dengan erat pada poros
putar dan menjamin bahwa komponen mesin lainnya memungkinkan suku-suku dirakit
atau dibongkar tanpa memerlukan perkakas atau peralatan khusus.
Alat
pengunci biasa digunakan untuk mengunci roda putar dan roda gigi pada poros.
Pen, seperti misalnya pen baja berongga atau pen yang meruncing, juga banyak
dipakai. Pen berongga juga dipakai sebagai poros kecil pada sambungan-sambungan
pengontrol.
Kedua
tipe pen tersebut dirancang supaya pas masuk ke dalam lubang yang dibor yang
berdiameter lebih kecil daripada pennya sendiri agar supaya pen seperti pasak.
Pasak atau pen pengunci belah umumnya dipakai sebagai sarana pengaman yang
menjamin bahwa mur terpasang erat pada baut dan poros putar. Pen ‘rambut’ itu
digunakan untuk mengamankan suku-suku yang sering harus dilepas dan dipasang.
Cincin penahan digunakan untuk menjaga agar suatu komponen pada poros tidak
bergeser dan untuk mengencangkan suku-suku lain dengan ruang yang terbatas.
8. Pegas
Pegas
memainkan peran sebagai suku yang penting dalam pengoperasian mesin usahatani.
Pegas tarik membantu pada pengangkatan dan pengaturan peralatan berat. Pegas
tekan dan pegas untir memudahkan pengoperasian suku-suku tertentu pada sebuah
mesin.
Konstruksi
dan Fungsi Bagian
Terdapat kecenderungan konstruksi peralatan untuk
meniadakan sebanyak mungkin baja tuangan dan diganti dengan baja tekan atau
baja cetak. Bilamana hal ini dilakukan, biaya membuat mesin dalam jumlah besar
dari segi materil akan sangat berkurang. Mesin akan semakin ringan tetapi
kekuatan dan keawetannya dipertahakna, bahkan sering dapat ditingkatkan.
Keberhasilan atau kegagalan suatu alat sering sekali tergantung pada bahan yang
dipakai untuk pembuatannya. Bahan yang digunakan dalam pembuatan peralatan
usahatani dapat diklasifikasikan dalam logam dan bukan logam, yang secara
lengkap dapat dilihat pada Tabel 8. (Daywin, Sitompul, dan Hidayat 1999).
Tabel 8. Bahan-bahan
konstruksi untuk mesin-mesin pertanian.
Jenis
|
Uraian
|
|
Bukan logam
|
Kayu
|
Tidak awet,
langka
|
|
Karet
|
Getah
pohon/sintetik; ban luar/dalam, sabuk, isolasi kabel motor kontak, ganjal
(paking) untuk yang gerak dan getar, cakram untuk menjepit tanaman,
|
|
Plastik
|
Polimerasi
bahan organik padat; termoplastik: lunak dan lentur pada suhu normal,
keras bila dingin (akrilik, polietilen, polivinil klorida, PVC); termoseting:
bentuk/bangun tetap saat dipanaskan dan dibentuk (epoksi, fenolik,
poliuretan, silikon).
|
|
Kulit dan
serat nabati
|
Kulit untuk
bahan sabuk; serat nabati untuk sikat, kain dan pembungkus bahan pengisi.
|
Logam
|
|
|
Bukan besi
|
Logam campuran
|
|
|
Tembaga
|
Hantar listrik
dan panas; kawat.
|
|
Kuningan
|
Tembaga + seng
+ timah hitam/putih/besi; radiator, pipa, dan sebagainya
|
|
Perunggu
|
Tembaga + timah
putih; pegas, sambungan pipa, bantalan.
|
|
Babit
|
Timah putih +
tembaga + antimonium; bantalan mesin mobil.
|
|
Solder (patri)
|
Timah +
timbal, sambung kuningan, tembaga, timah, baja, besi tuang.
|
|
Alumunium
|
Logam putih
kebiru-biruan, tahan korosi, campuran besi dan tembaga; bahan pelapis tangki
bahan kimia.
|
|
Seng
|
Logam putih
kebiru-biruan, hablur, rapuh pada suhu dingin, dapat ditempa pada suhu
110-210 oC; pelapis besi terhapa korosi.
|
|
Besi tuang
|
|
|
Besi tuang kelabu
|
Beri besi cair
pada cetakan dingin pd suhu alami; tahan terhapa gaya tekan dan keausan tapi
tidak ertahap gaya tarik dan relatif rapuh.
|
|
Besi tuang putih
|
Beri besi cair
pada cetakan dingin pada suhu alami; tahan terhapa gaya tekan dan keausan tapi
tidak terhapa gaya tarik dan relatif rapuh.
|
|
Besi tuang dingin
|
Sifat idem;
singkal dan mata bajak, bantalan, gigi rantai.
|
Bahan
|
Jenis
|
Uraian
|
|
Besi tuang tempa
|
Hasil
pemanasan sampai 1600 oF, didinginkan secara perlahan; dapat
ditempa, keras, kuat; mirip baja dengan karbon kadar rendah; perisai mesin
pemotong rumput, pelat penyangga, pedal pengendali, dan rantai.
|
Besi
|
Besi tuang liat
|
Kualitas
tinggi, hilangkan belerang, pengganti karbon; gigi jantera, roda gigi, mata
bajak dingin, perisai mesin pemotong rumput, dan sebagainya.
|
|
Besi tempa
|
Besi hampir
murni, mudah dilas, sedikit karbon, maha; paku, baut, mur, kawat, rantai, dan
sebagainya.
|
|
Baja campuran
|
Campuran
dua/lebih logam; bahan: borium, mangan, nikel, vanadium, tungsten, krom.
|
|
Baja
|
Kandungan
karbon (kekerasan) rendah.
|
|
Baja karbon
|
Campuran besi
+ karbon; mudah ditempa/dipotong/dilas; bantalan peluru, bantalan gulung,
alat potong.
|
|
Baja campuran
|
Borium,
mangan, nikel, tungsten, krom.
|
|
Baja perkakas
|
Berkadar
karbon tinggi, sangat keras.
|
|
Baja berpusat lunak
|
Lapisan nikel,
inkonel, monel.
|
Soal Latihan
dan Jawaban
1. Jelaskan
mengapa macam/jenis dan kualitas bahan yang digunakan dalam pembuatan peralatan
usahatani penting untuk diperhatikan!
Jawaban:
Karena kekuatan, keawetan, dan fungsi alsintan bergantung kepada
macam dan kualitas bahan yang digunakan dalam pembuatannya. Hal ini menjadi
penting karena cara pemindahan daya dari sumbernya ke tempat yang akan
digunakan merupakan persoalan terbesar dalam perancangan alsintan.
2. Jelaskan perbedaan
antara gaya dan daya!
Jawaban:
Gaya
merupakan aksi benda terhadap benda lain yang cenderung untuk menghasilkan atau
menghilangkan gerakan benda lain yang dipengaruhi. Gaya berbeda dalam ukuran
dan penggunaannya. Secara umum, gaya selalu dikaitkan dengan kerja otot, namun
ia juga sering dikaitkan dengan lingkup dan aksi gaya, aliran arus listrik,
pembekuan cairan, dan penyulutan bahan peledak yang dapat pula menghasilkan
gaya itu sendiri. Agar yang berbeda-beda dapat dibandingkan, semua harus
dinyatakan dalam satuan yang salah satu paling umum adalah ‘(bobot pon’ (pound
weight).
Sedangkan
daya adalah laju pelaksanaan usaha. Untuk menentukan daya yang digunakan atau
diteruskan oleh suatu mesin, perlu terlebih dahulu diukur gaya dan jarak yang
ditempuh oleh gaya beserta lama waktu yang diperlukan gaya untuk bekerja
sepanjang jarak itu. Satuan daya yang lazim digunakan di AS adalah pon
kaki/detik, pon kaki/menit = 1 daya kuda (horse power/paarden kracht),
pon kaki/detik, laju satu kaki per detik perlu gaya 1 pon atau daya kuda (horse
power/paarden kracht).
3. Jelaskan
perbedaan ketahanan sabuk V untuk industri dan pertanian!
Jawaban:
Dari segi ketahanan sabuk, ketahanan sabuk V untuk industri harus
dapat dipakai untuk beberapa tahun. Berbeda dengan sabuk V untuk industri, yang
mungkin hanya dipakai beberapa jam selama setahun, maka sabuk V untuk pertanian
harus lebih mampu menyalurkan daya yang lebih besar dibandingkan untuk
industri.
4. Apa yang
anda ketahui mengenai shaft dan universal joint, jelaskan secara
singkat!
Jawaban:
Shaft
sering mengalami gaya punter, tekuk tekanan, dan tegangan aksial. Proses dari desain yang rinci akan dilengkapi dengan pertimbangan-pertimbangan
tentang akibat dari gaya-gaya di atas, fungsi dari alat yang dibuat, bahan as,
dan lain-lain.
Universal joint yang paling umum digunakan untuk mesin pertanian adalah hooke joint. Bearing dan trunions dapat
lebih kecil jika menggunakan roller
bearing daripada plain bearing. Roller bearing joint mempunya sudut < 15o dengan efisiensi 99 %, bergerak dingin, jarang memakai
pelumas, dibanding plain bearing. Plain
bearing mempunyai efisiensi sekitar 60 %. Roller bearing joint disukai untuk aplikasi gigi kemudi karena
gerakan mundur tiba-tiba kecil.
5. Sebutkan
suku-suku komponen utama mesin-mesin pertanian!
Jawaban:
Suku-suku
komponen utama mesin-mesin pertanian adalah kam (Cam), bantalan, baut, mur,
sekrup, cincin, pengunci, dan pegas.
6. Sebutkan
bahan-bahan utama yang digunakan dalam konstruksi peralatan dan mesin
usahatani!
Jawaban:
Bahan-bahan
utama yang digunakan dalam konstruksi peralatan dan mesin usahatani adalah bukan
logam dan logam yang terdiri atas bukan besi dan besi. Bukan logam mencakup
kayu, karet, plastik, dan kulit dan serat nabat.
Logam-besi
mencakup besi tuang liat, besi tempa, baja
campuran, baja (baja karbon dan baja campuran), baja perkakas, dan baja berpusat lunak.
Sedangkan
logam-bukan besi mencakup: 1) logam
campuran (tembaga, kuningan, perunggu, babit, solder/patri, alumunium,
dan seng; 2) besi tuang: besi
tuang kelabu, besi tuang putih, besi tuang dingin, dan besi tuang tempa.
7. Jelaskan
dan buktikan bahwa faktor waktu dan gerak sangat berperanan dalam desain alat
dan mesin pertanian. Berikan contoh!
Jawaban:
Faktor
waktu sangat berkaitan erat dengan laju kerja sebuah alat pertanian dengan
tujuan agar alat tersebut benar-benar efisien dan efektif. Buktinya: satuan
yang digunakan adalah jarak/waktu, misalnya, mil/jam, km/jam, m/dt, dan
sebagainya.
Daftar
Pustaka
Daywin, F. J., R. G.
Sitompul, dan I. Hidayat, 1999. Mesin-mesin
budidaya pertanian di lahan kering. Bogor, Jawa Barat: Academic Development
of the Graduate Program, The Faculty of Agricultural Engineering and
Technology, Institut Pertanian Bogor. JICA-DGHE/IPB Project/ADAET: JTA:
9a(132).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kapasitas lapang. http://teknoperta.wordpress.com/2008/
09/15/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kapasitas-lapang-2/. Diakses pada tanggal 30 November 2010.
Kapasitas lapang dan efisiensi peralatan. http://teknoperta.wordpress.com / 2 0
0 8/0 9/1 5/ faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kapasitas-lapang-2/
Smith, H. P. dan L. H.
Wilkes, 1996. Mesin dan peralatan usaha
tani. Edisi keenam, cetakan kedua. T. Purwadi, penerjemah. G.
Tjitrosoepomo, editor. Judl asli: Farm machinery and equipment. Sixth edition (Harris Pearson Smith, 1976).
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press (Anggota IKAPI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar